Selasa, 13 Desember 2011

Dampak Perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi

Dampak Psikologis Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Penggunanya


Perkembangan dan pertumbuhan berbagai teknologi di era abad 21 ini sungguh luar biasa. Banyak para ilmuwan dan peneliti terus berlomba melakukan berbagai riset dan percobaan dalam pengembangan berbagai bidang teknologi. Hal ini pula mulai sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (T.I.K).
Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi, tak dapat dinafikkan bahwa media T.I.K berteknologi tinggi saat ini sangat berkembang pesat. Bisa kemungkinan perkembangan T.I.K ini akan lebih cepat dari pada perkembangan teknologi transportasi.  Sebagai suatu misal, perkembangan HP, internet, televisi dan teknologi komunikasi lainnya akan lebih cepat daripada perkembangan mobil dan lain sebagainya.
Dan banyak kalangan berpendapat bahwa saat ini adalah era T.I.K global, di mana kita bisa memanfatkan teknologinya dengan perangkat utamanya adalah komputer. Informasi yang bisa diolah tidak hanya sekedar informasi suara atau gambar, namun informasi bisa bersifat multimedia.
1300124197988032224
Kita dapat memanfaatkan komputer dengan beragam cara mulai sebagai alat bantu menulis, menggambar, mengedit foto, memutar video, memutar lagu sampai analisis data hasil penelitian maupun untuk mengoperasikan program-program penyelesaian masalah-masalah ilmiah, bisnis, manajemen, mengendalikan mesin industri, bahkan mengendalikan pesawat ruang angkasa. Tujuan penggunaan komputer adalah agar setiap data yang diolah dapat dihasilkan informasi yang cepat, akurat, informatif, dan efisien.
13001242881740204423
Dengan sejalannya perkembangan T.I.K  bukan berarti tidak ada dampak-dampak lain yang bisa mempengaruhi pertumbuhannya di masyarakat luas secara (penggunanya) secara psikologis, seperti :
  1. Individual space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.
  2. Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi berteknologi tinggi yang membahana.
  3. Kebutuhan komersial masyarakat meningkat; sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience. Oleh karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.
  4. Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operandi kejahatan di dunia maya (internet) yang sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan media komunikasi berteknologi tinggi. Masih ingat kasus penipuan melalui e-mail, HP dan chatting?
  5. Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan kata kunci tertentu. Mudah kan?
  6. Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.
Jelas sudah dari setiap pertumbuhan dan perkembangan T.I.K sudah pasti ada dampak lain yang bisa mempengaruhi psikologis menggunanya. Hal ini seharusnya bisa menjadi perhatian dan kewaspadaan tersendiri dalam pemanfaatannya, sekaligus bisa menjadi  maksimal memanfaatan T.I.K itu sendiri tanpa beresiko. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar